Buscar

Tampilkan postingan dengan label catatanku. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label catatanku. Tampilkan semua postingan

DIA si Jagoan Damdas 3 Batu


Ini tentang DIA
Dia anak yang periang kesehariannya. Pipinya chubby menyesuaikan bentuk tubuhnya yang ndoet 😁. Aku hapal nama dan wajahnya karena dia anak perempuan yang menang tanding temannya saat bermain damdas 3 batu saat aku mengisi pelajaran PLBJ tahun lalu.

Belakangan ini kami akrab berbalas WA ataupun video call. Tapi seharian penuh aku baru bisa merespon chatnya tadi malam. Kuceritakan sedikit chatnya malam ini.

"Bu saya mau cerita, ibu ada waktu gak?"
"Bu Rani masih 50 persen sayang. Coba kamu cerita aja di voicenote, nanti Bu Rani balas"
"Oo ibu masih 50 persen ya?"

Hening.
Dia sepertinya lupa mau bercerita apa. Segera ku miscall dia. Balasan berupa voicenote langsung masuk.

"Iya mau cerita Bu. Tadi saya kaya keinget ayah gitu. Saya tadi nangis. Kaya ... ya ibu taulah .. kaya keinget orang yang sayang gimana. Kaya nangis atau apa gitu. Aku nangis juga tadi karna keinget. Nangis agak kejer. Karena aku kangen gitu. Gak apa, cuman bisa berdoa aja, gak bisa nyamperin gak bisa apa"

Maaf Bu Rani gak bisa peluk kamu nak 🥺 sabar ya sayang. Insya Allah ayah sudah bahagia sayang. Doakan ayah selalu ya nak.

Kamu anak paling hebat. Anak yang luar biasa. Sehat selalu ya nak selama di wisma atlet, harus terus sering berjemur ya nak. Cepet pulang dan kembali bersekolah ya sayang ❤️

Hafizah Doll - KECIL BONEKANYA, BESAR MANFAATNYA

Ambu belikan Dagna Hafizah Doll disaat usianya yang kedua. Dulu belum seheboh dan segencar sekarang iklannya. Untuk mendapatkan Hafizah, Ambu ngulik sendiri siapa yang jual boneka sepintar ini.

Setiap Dagna menuju tidurnya, Hafizah tak pernah bosan melantunkan ayat suci Qur'an, bercerita tentang 25 Nabi, Asmaul Husna, dan masih banyak lagi.

Empat tahun sudah usia Hafizah setia menemani Dagna. Saking melekatnya, Ambu tidak tahu kalau Dagna sampai hapal tiap cerita yang diucap Hafizah.

Setiap malam, Dagna selalu minta dibacain buku. Buku yang sudah dibaca berulang pun tetap saja minta dibacain lagi dan lagi. Dari satu buku muter aja terus. Ambu pernah bilang "Dagna baca buku aja sendiri, Dagna kan sudah bisa baca". Dagna langsung jawab "ih Ambu, Dagna gak mau. Dagna kan bacanya lama".

Dari satu buku muter ke buku lain. Sampailah pada buku Hafizah Doll yang memang buku itu didapat sepaket saat membeli Hafizah Doll. Belakangan ini, sekitar dua hari Dagna pegang buku itu terus dan membaca sendiri.

Sedikit aneh, kenapa buku itu lagi dan lagi yang dipegang. Pelan suaranya dan asik baca sendiri. Biasanya mah gangguin Ambu yang lagi jahit. Tapi saat itu, Dagna lebih memilih baca buku itu.

Suatu malam, Dagna sedikit teriak "Ambu, Ambu dengerin Dagna. Dagna mau baca ini, Dagna tau ini yang ada di Hafizah Doll". Dagna baca tulisan di buku itu dengan cepat. Intonasi bacanya pun sama dengan yang diucap Hafizah. Dagna bangga sekali, pamer ke Ambu bisa baca dengan cepat. Ambu tahu betul, Dagna bisa baca dengan cepat karena Dagna sudah hapal setiap cerita yang diceritakan Hafizah. Maasyaa Allah, begitu melekat Hafizah di hati Dagna.

Dari Hafizah, Dagna bisa mendengarkan murotal Qur'an tiap harinya, cerita 25 Nabi, kisah Nabi Muhammad SAW, asmaul husna, do'a - do'a harian, kisah binatang yang ada di Qur'an, dan masih banyak lagi.

Hafizah Doll
Top markotop 👍
Maasyaa Allah. Alhamdulillah.


Juni adalah Kita


Katanya "sering bersama, selera pun jadi sama". Memang benar sih. Karena hidup bersama, wajah pun akan terlihat sama. Jodoh namanya🤣

Ditambah lagi, kita sama-sama JUNI, gemini si kembar. Nyaris kita berasa ngaca euy. Lebih suka seblak ketimbang martabak. Lebih suka mengalah ketimbang mengandalkan amarah. Lebih suka di rumah ketimbang keluar tak tentu arah. Lebih suka berkawan ketimbang cari lawan. Lebih suka ketawa-ketiwi ketimbang menyendiri. Lebih suka memberi kebahagiaan ketimbang memendam perasaan. Lebih suka dibilang pecicilan ketimbang dibilang baperan 🤣. Begitulah kira-kira kesamaan kita 🤭

Katanya "Gemini itu Centil". Waduh! ♥️

***
Semoga kita terus saling menguatkan.
Aamiin ya Allah ..

Kalah rasa Menang



Suatu saat, cerita ini akan lebih menggetarkan hati saat dibaca kembali. Semua masuk dalam memori kenangan yang begitu indah.

Nikmat ya Allah ...
Sungguh nikmat rasa yang Engkau berikan untukku.

Aku minta yang baik
Engkau memberikan yang terbaik.

Masyaa Allah.
Sungguh nikmat ya Allah ....

Persahabatan Bagai Kepompong

Kalo ditanya kapan pertama kali kenal? Jawabannya LUPA 🤪.

Tahun 2003 kita satu sekolah di SMK CarNus, doi modelnya sokenal gitu 😂. Dulu yang berkesan pertama kali kenal itu, doi minjem buku catatan biologi kepunyaanku dan sampai hari mau ulangan itu buku belum dibalikin. Hahaha ngeselin kan 😂, akhirnya sempet nangis campur kesel gitu. Eh besoknya, doi bawa minuman kemasan FruTang (10 FruTang kalo gak salah) dibungkus dengan wadah kemudian dihias dengan pita pula. Salam perkenalan kayanya itu 😂.

Tahun 2007 satu kerjaan selama kurang lebih setahun di Tangerang 🤪. Paling lucu kalo inget lemari baju pas ngekos, kita buat lemari dari kerdus 😂. Kalo makan kita satu piring bersama, karna cuman doi yang bisa nyaingin kecepatan makanku 😜. Sesama makan gak dikunyah kalo kata orang mah 😂.

Tahun 2008 lulus test, masuk di Kampus yang sama, UIN JKT. Kita ngekos lagi-lagi barengan. Aduh ini mah banyak kisah kasih di kosan 😂.

Doi golongan darah O, cocok klop dah ketemu aku si golongan darah B. Jangan tanya siapa yang sering mengalah? Karna kita sama sama mengalah #eakkk. Tanyakan saja siapa yang sering ngajak ribut? 😜

Kurang seru kalo persahabatan gak pake adegan ngambek-ngambekan. Nah dulu kejadian juga kita saling manyun 🤪. Mewek malah aku mah. Coba aja bayangin, doi bilang kalo doi empet liat mukaku. Sompreto kan? Hahaha.

Dulu aku pernah ngajak salaman, kita liat siapa nanti yang sukses? Sekarang sepertinya sudah terlihat siapa yang sukses 😂. Gak mau kalah ah. Doi bisa sukses menjadi wanita karir, aku pun juga bisa sukses jadi wanita kurir, antar jemput anak bermain 😂. Betul tidak? 😁

Tahun 2018 kita pun masih bersama dalam poto ini 😍. Ahh susah swit bukan?

MamiLo & AmbuDagna


Ini patut kita rayakan. Ayoklah kita umroh bareng 😁 #aamiin


Woii idung kembang kempis tuh 😝
Salam Kepompong 🤗
Akhir Juli 2018


Sejuta Rasa Cinta

Alhamdulillah ya Allah. Biarpun baru bisa berjalan dan berlari seperti putri kami Dagna, yang kadang berjalan pun masih oleng, apalagi untuk berlari masih sempoyongan, pandangan mata kecilnya belum menyeluruh kemudian terjatuh sekali duakali karna tersandung batu kecil. Bangun kembali dan tidak jera untuk berlari kembali. Kami akan terus belajar hingga kami mampu berdiri, berjalan dan berlari tanpa oleng sedikit pun. InsyaAllah, semoga Allah melindungi kami.

Tiga tahun kami bersama merajut cinta. Ya cinta. Keceriaan dengan tawa panjang kali lebar saat kita saling becanda, itu Cinta. Kadang yang dibecandaiin lagi sensi dan malah jadi ngambek itu Cinta. Membuka pintu saat Satriabajahideung pulang kerja dengan senyum tanpa kata pun itu Cinta atau malah menyambutnya dengan segala cerita Dagna dari A-Z itu juga Cinta. Melakukan pekerjaan rumah dengan segala perintilan ini ono preketek preketek itu Cinta. Menjaga buah hati yang kadang mirip mandor bolak balik petantang petenteng kesana kemari meriksa setiap sudut ruangan, kemudian ruangan menjadi bak kapal sedang oleng maloleng karna ombak yang besar itu pun Cinta. Semua yang terjadi dalam hitungan sekian detik, menurutku itu Cinta. Bahkan kemarahan yang meletup letup padahal itu hal sepele kemudian berujung saling ledek dan peluk itu adalah Cinta. Cinta tak terlihat, namun bisa dirasakan. Ettsss bukan Kentut yak 󾌴. Kalau kata Ibu kecil semampai bak model pragawati 'sahabatku', tulisan yang seupil ini pun dibilang Cinta, tencu bu udah ikhlas menerima upil 󾌴.

Ya Allah, nikmat-Mu begitu indah. Setiap yang kami kerjakan adalah ibadah. Pahala yang ditebar Allah tak terhitung. Semoga Allah meridhoi apa yang kami kerjakan. Semoga kami menjadi keluarga sakinah mawaddah warohmah. Suka dan duka semoga menjadi kekuatan kami dalam merajut Cinta. Semoga kami bisa mencontoh keharmonisan putri Rasulullah SAW 'Fatimah Az-Zahra' yang menjadi istri 'Ali bin Abi Thalib'. Aamiin ya Allah

-----------------
*Kisah Fatimah Az-Zahra dan Ali bin Abi Thalib*
Sumber : http://www.percikaniman.org/category/artikel-islam/kisah-harmonis-keluarga-ali-dan-fatimah

Fatimah yang Giat Beribadah
Fathimah adalah putri keempat Rasulullah Saw. dan Khadijah Al-Kubra. Dalam kehidupan berumah tangga, ia adalah seorang figur dan dalam hal beribadah kepada Allah ia juga dikenal sebagai teladan. Setelah selesai dari semua kewajiban sebagai ibu rumah tangga, Fatimah akan dengan penuh khusyuk dan rendah hati beribadah kepada Allah serta berdoa untuk kepentingan orang lain.

Imam Shadiq meriwayatkan dari kakek-kakeknya bahwa Imam Hasan bin Ali berkata, "Di setiap malam Jumat, ibuku beribadah hingga fajar menyingsing. Ketika ia mengangkat tangannya untuk berdoa, ia selalu berdoa untuk kepentingan orang lain dan ia tidak pernah berdoa untuk dirinya sendiri. Suatu hari aku bertanya kepadanya, 'Ibu, mengapa kau tidak pernah berdoa untuk diri Anda sendiri sebagaimana kau mendoakan orang lain?' 'Tetangga harus didahulukan, wahai putraku,' jawabnya singkat."

Saling Bahu Menjalankan Tugas Suami Istri
Fatimah dan Ali senantiasa saling bahu dalam menegakkan tiang kehidupan rumah tangga yang selalu dilandaskan pada hubungan cinta kasih, tolong menolong, kerja sama, dan saling menghormati. Pada suatu hari, Fatimah jatuh sakit. Ali pun sedih. Ali menyiapkan semua keperluan yang dibutuhkan Fatimah dan menggantikan tugasnya selama sakit.

"Beristirahatlah agar sakitmu segera hilang," katanya kepada Fatimah.
"Aku telah cukup beristirahat, sampai-sampai aku malu apabila melihatmu mengerjakan tugas-tugas seorang ibu," jawab Fatimah dengan suara lirih.
"Jangan pikirkan itu. Bagiku semua itu sangat menyenangkan. Lagipula, setelah engkau sembuh nanti, semua tugas, engkaulah yang akan mengerjakannya," ujar Ali.
"Wahai istriku, adakah engkau menginginkan sesuatu?" tanya Imam Ali dengan tiba-tiba.
Fatimah terdiam sebentar, kemudian berkata, "Sesungguhnya sudah beberapa hari ini aku menginginkan buah delima."
"Baiklah, aku akan membawakannya untukmu dengan rezeki yang diberikan Allah kepadaku," kata Ali sambil bersiap keluar rumah. Ali langsung menuju pasar meskipun dengan uang pas-pasan.

Kisah tersebut di atas sudah sepatutnya dapat menginspirasi suami istri untuk saling menghargai. Meski berkedudukan sebagai kepala rumah tangga, Ali tidak sungkan untuk melakukan pekerjaan yang umumnya dilakukan oleh kaum wanita. Ini merupakan tanda bukti kecintaan Ali pada istri yang sangat disayanginya. Sebaliknya, Fatimah juga selalu memberi dukungan penuh terhadap suaminya ketika sedang menjalankan tugas negara atau segala hal yang berhubungan dengan perjuangan menegakkan ajaran Islam. Selain itu, Fatimah juga dikenal sebagai pribadi yang mau mengesampingkan kepentingan dirinya demi perjuangan Islam serta semua ajarannya.

Saat Menghadapi Krisis Ekonomi
Saat menjalani krisis ekonomi, pernah tiga hari Fatimah tidak makan dan ketika Ali melihatnya pucat, ia berkata, "Ada apa denganmu wahai Fatimah?"
Fatimah menjawab, "Selama 3  hari kami tidak ada (makan) apa-apa di rumah".
Ali berkata, "Kenapa kamu tidak memberitahu aku?"
Fatimah menjawab, "Pada malam pertama, ayahku Rasulullah Saw. berkata kepadaku: 'Wahai Fatimah, jika Ali datang membawa sesuatu makanlah, jika tidak jangan kamu minta.'"

Rupanya Fatimah mengerti benar posisi Ali pada saat itu. Kesibukan Ali dalam berdakwah dan berjihad membuat Fatimah tidak mau mengusiknya dengan masalah ekonomi rumah tangga agar konsentrasi suaminya tidak terpecah. Pengertian dan kesabaran Fatimah bukanlah hal yang tanpa pemahaman: mana yang termasuk kesesangsaraan dan mana yang termasuk amalan baik. Menahan lapar apabila dikerjakan karena Allah Swt. dan diniatkan agar suami tidak terbebani akan menjadi amalan yang mendapatkan pahala besar dari-Nya.

Isyarat penting dalam kisah tersebut adalah bahwa persoalan ekonomi dan tekanan kebutuhan rumah tangga tidak harus menjadi hal yang menimbulkan konflik. Segala persoalan rumah tangga apabila diselesaikan dengan penuh sakinah mawadah warahmah (ketenangan, kebahagiaan, dan kasih sayang), isnya Allah akan membuat hubungan suami istri tetap harmonis.

Pada suatu kesempatan, Ali bertanya kepada Fatimah mengenai boleh tidaknya ia mendapatkan pembantu dari Rasulullah Saw. Ketika Fatimah datang ke rumah ayahnya, banyak tamu yang datang menemui beliau sehingga Fatimah tidak bisa mengutarakan maksudnya. Keesokan harinya, Rasul datang ke rumah Ali dan Fatimah. Ketika Rasulullah Saw. bertanya kepada Fatimah tentang maksud kedatangannya kemarin, Fatimah diam saja. Karenanya, Ali pun menceritakan hal yang dimaksud namun Rasulullah Saw. tidak mengabulkan keinginan mereka untuk memiliki pembantu tersebut. Rasul Saw. bersabda, "Bertakwalah kepada Allah, tunaikanlah tugasmu terhadap-Nya, lakukan pekerjaan rumahmu seperti biasa, ucapkanlah subhanallah, alhamdulillah dan Allahu Akbar, ucapan ini akan lebih membantu kalian daripada seorang budak."

Ketika Ali dan Fatimah Berselisih
Kehidupan harmonis Ali dan Fatimah bukannya tanpa mengalami perselisihan. Suatu ketika, Ali pernah berbuat kasar kepada Fatimah. Fatimah kemudian mengancam Ali, "Demi Allah, aku akan mengadukanmu kepada Rasulullah Saw!" Fatimah pun pergi kepada Nabi Saw. dan Ali mengikutinya.

Sesampainya di hadapan Rasul, Fatimah mengeluhkan tentang kekasaran Ali. Nabi Saw. pun menyabarkannya, "Wahai putriku, dengarkanlah, pasang telinga, dan pahami bahwa tidak ada kepandaian sedikit pun bagi wanita yang tidak membalas kasih sayang suaminya ketika dia tenang."

Ali berkata, "Kalau begitu, aku akan menahan diri dari yang telah kulakukan."
Fatimah pun berkata, "Demi Allah, aku tidak akan berbuat apapun yang tidak kamu sukai."
Disebutkan juga dalam riwayat lain bahwa pernah terjadi pertengkaran antara Ali dan Fatimah. Lalu Rasulullah Saw. datang dan Ali menyediakan tempat untuk Rasulullah Saw. berbaring. Kemudian Fatimah datang dan berbaring di samping Nabi Saw. Ali pun berbaring di sisi lainnya. Rasulullah Saw. mengambil tangan Ali dan meletakkannya di atas perut beliau, lalu beliau mengambil tangan Fatimah dan meletakkannya di atas perut beliau. Selanjutnya beliau mendamaikan keduanya sehingga rukun kembali. 

Setelah itu barulah beliau keluar. Ada orang yang melihat kejadian itu lalu berkata kepada Rasulullah Saw., "Tadi engkau masuk dalam keadaan demikian (murung), lalu engkau keluar dalam keadaan berbahagia di wajahmu." Ia menjawab, "Apa yang menahanku dari kebahagiaan, jika aku dapat mendamaikan kedua orang yang paling aku cintai?"
Istri mana yang tidak mengharapkan belaian mesra dari seorang suami. Namun bagi Fatimah, saat-saat berjauhan dengan suami adalah satu kesempatan berdampingan dengan Allah Swt. untuk mencari kasih-Nya dalam ibadah-ibadah yang ia lakukan. Sepanjang kepergian Ali, hanya anak-anak yang masih kecil yang menjadi temannya. Nafkah untuk dirinya dan anak-anaknya (Hassan, Hussein, Muhsin, Zainab, dan Umi Kalsum) diusahakannya sendiri. Untuk mendapatkan air, dia berjalan jauh dan menimba dari sumur yang 40 hasta dalamnya di tengah sinar matahari padang pasir yang terik. Kadangkala harus menahan lapar sepanjang hari. Bahkan ia sering juga berpuasa yang membuat tubuhnya kurus hingga menampakkan tulang di dadanya.

Pernah suatu hari, ketika ia sedang asyik bekerja menggiling gandum, Rasulullah datang berkunjung ke rumahnya. Fatimah yang amat keletihan ketika itu meceritakan problem rumah tangganya. Ia bercerita betapa dirinya telah bekerja keras, menyaring tepung, mengangkat air, memasak, serta melayani kebutuhan anak-anak. Ia berharap agar Rasulullah dapat menyampaikan kepada Ali agar Ali mencarikannya seorang pembantu.

Rasulullah Saw. merasa kasihan terhadap permasalahan rumah tangga anakanya itu. Namun beliau sangat tahu, sesungguhnya Allah memang menghendaki kesusahan bagi hamba-Nya sewaktu di dunia untuk memudahkannya di akhirat. Mereka yang rela bersusah payah dengan ujian di dunia demi mengharapkan keridhaan-Nya adalah orang yang akan mendapat tempat di sisi-Nya. Lalu dibujuknya Fatimah sambil memberi harapan dengan janji-janji Allah. Beliau mengajarkan zikir, tahmid, dan takbir yang apabila diamalkan, segala permasalahan dan beban hidup akan terasa ringan. Ketaatannya kepada Ali akan menyebabkan Allah Swt. mengangkat derajatnya. Sejak saat itu, Fatimah tidak pernah mengeluh dengan kekurangan dan kemiskinan keluarganya. Ia juga tidak meminta sesuatu yang dapat menyusahkan suaminya.

Dalam kondisi itu, kemiskinan tidak menghilangkan semangat Fatimah untuk selalu bersedekah. Ia tidak sanggup kenyang sendiri apabila ada orang lain yang kelaparan. Ia tidak rela hidup senang di kala orang lain menderita. Bahkan ia tidak pernah membiarkan pengemis melangkah dari pintu rumahnya tanpa memberi sesuatu, meskipun dirinya sendiri sering kelaparan.

Jangan Segan Meminta Maaf
Pernah suatu hari Fatimah menyebabkan Ali kesal. Menyadari kesalahannya, Fatimah segera meminta maaf berulang kali. Fatimah terngiang nasihat Rasul, "Wahai Fatimah, kalaulah di kala itu engkau mati sedang Ali tidak memaafkanmu, niscaya aku tidak akan menshalatkan jenazahmu." Ketika dilihatnya air muka suaminya tidak juga berubah, ia pun berlari-lari seperti anak kecil mengelilingi Ali dan meminta dimaafkan. Melihat aksi istrinya tersebut, Ali tersenyumlah dan lantas memaafkan istrinya itu.

-------------------

Jika kami khilaf, semoga kami diingatkan kembali untuk saling meminta maaf, kembali diingatkan dengan kisah keharmonisan putri Rasulullah SAW dan Ali bin Abi Thalib yang patut dijadikan tauladan. Semoga kami selalu dalam penjagaan-Mu Ya Allah. Aamiin.

Ambu Dagna
6 Juni 2016
1 Ramadhan 1437 H
"Selamat menunaikan Ibadah Puasa"

Hey .. it's a beautiful day

Hey... hey...
It's a beautiful day

Tahun baru 2016 dipenuhi semangat baru, insya Allah. Semoga kita selalu dijadikan pribadi yang lebih baik lagi kedepannya. Selalu diberikan kesehatan, rejeki yang berlimpah, dan insya Allah penuh dalam keberkahan. Aamiin Ya Allah.

Segala do'a yang kita panjatkan, lama atau cepat pasti akan dikabulkan Allah. Siapkan diri kita untuk selalu bersyukur dengan semua nimat yang Allah hadiahkan untuk kita.

"Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan". 
(QS. Ar-Rahman)

Nano-Nano Rasanya


Nano - nano rasanya. Aku bahagia, aku bersedih, aku kecewa, aku menangis, aku tertawa, dan mungkin aku marah. Semua pasti pernah merasakan. Aku pun juga. Kebayang dalam benakku bagaimana rasa itu hadir saat aku kecil. Bisa jadi aku bahagia karna dibuatkan baju hasil jahitan mama. Bisa jadi aku sedih karna nilai ulanganku jelek ‘bukan karna tidak dibelikan mainan’, seingatku aku jarang meminta dibelikan mainan. Bisa jadi aku kecewa karna mama tidak bawa majalah BOBO seperti biasanya saat pulang ke rumah. Bisa jadi aku menangis karna merasakan sakit. Aku pun bisa saja tertawa saat bersama teman-temanku. Terakhir yang kuingat, aku marah dengan teman mainku karna dia lancang membuka surat kiriman yang diantar pak Pos, surat yang seharusnya aku yang buka. Itu dulu. Saat kukecil. Kini aku telah jauh dari masa kecilku, rasa itu pun hadir berganti. Hanya saja dalam bentuk dan waktu yang berbeda.
Kehidupan terus berputar ‘seperti roda yang berputar’, kadang kebahagiaan menghampiri, kemudian berganti kesedihan, atau bahkan kebahagiaan dan kesedihan berbaur menjadi satu. Tergantung bagaimana kita menyikapinya. Apakah dengan adanya kebahagiaan ataupun kesedihan kita selalu mensyukuri?. Hal yang sama pun terjadi saat rasa kecewa, tangis, dan marah hadir dalam diri kita. Apakah kita mampu mengontrolnya?. Mengontrol diri untuk tidak larut dalam kecewa, tangis, dan marah yang berlebihan. Aku mengerti semua akan berlalu dengan kehendak-Nya. Tak semestinya kita berada dalam keputusasaan saat kesedihan melanda. Tak semestinya kita terlena dalam buaiannya. Saat kita bahagia, bisa jadi dalam hitungan detik Allah menggantinya dengan kesedihan. Begitu pun sebaliknya. Allah mampu membolak-balikan semuanya.
Aku menyadari akan hal itu. Tapi aku manusia yang kadang lupa dan harus diingatkan untuk tidak terlena dalam kesedihan berkepanjangan. Sifatku yang sanguin ‘si populer’, menyukai perkumpulan, sangat antusias, dan ekspresif ini disisi lain merasakan terjadi sedikit pergeseran sifat ke melankolis ‘si sempurna’ yang mudah sensitif, mungkin suka murung, dan mudah merasa bersalah.  Hatiku menjerit kesakitan. Airmata pun tak terbendung lagi, jatuh tak terarah. Khayalan liarku mulai menyeruak dalam benakku. Ketakutan dan kekhawatiran muncul disaat masalah itu hadir dalam kehidupanku. Masalah bisa jadi mulai dari masalah A, B, C hingga Z sebagai bentuk ujian kita menjadi pribadi yang lebih baik lagi. Allah pun selalu memberikan solusi disetiap permasalahan yang ada dan masalah yang diberikan pun sesuai kemampuan kita. Aku yakin masalah itu akan berlalu. Tapi ‘seharusnya pun tidak ada kata tapi’ lagi lagi tangisku hadir kembali disaat masalah itu berkecamuk dalam benakku. 
Ya Robb .. aku berserah diri kepadaMu, lapangkanlah hatiku untuk menerima setiap ujian dariMu. Peluk aku Ya Robb.

SEPATU RAJUT :)



Yeayyyy ...
berhasil buat banyak sepatu buat dd bayi ^^
alhamdulillah ..
Insya Allah bermanfaat
aamiin

LIFE is BEAUTIFULL

Kreasi tanganku^^




Nikmati hidup dan selalu bersyukur atas karunia-NYA
Alhamdulillahirobbilalamin ....

SEMANGAT 
KEYAKINAN 
USAHA 
DO'A

Usia-ku 24 Tahun ;')


Kasur ini nyaman sekali, kasur ranjang berukuran persegi panjang entah berapa ukuran detailnya, yang pasti kasur ini lebih wah wah wah ketimbang kasur lantai di kosan ataupun di rumahku. Tapi senyaman apapun kasur ini, masih lebih nyaman kasur di kosan dan di rumahku tercinta.

aku mau pulang dokter  
aku mau pulang suster  
Ya Allah ... 
7 malam aku disini7 malam selang-selang infus dan jarum suntik setia menemaniku7 malam orang2 tersayang bergantian menjagaku 
Ya Allah ... 
Atas izinmu aku bisa membaik seperti saat ini, perubahan yang harus ku syukuri. Alhamdulillah...  
Tapi ku mohon ya Allah 
izinkan aku keluar dari rumah sakit. 
Mohon dengan sangat. 

Kondisiku menurun bermula dari:
  1. Rabu donor darah, kamis-nya aku puasa, ujung-ujungnya pingsan. heheee "̮
  2. Sabtu sarapan jam 10an, ngebolang seharian kena makan baru pas jam 8an itu langsung kena mie rebus. Hadooohhh tepok jidad!
  3. Minggu, senin, selasa siang hanya bisa meringkuk di kasur kosan. Aku hanya menguatkan diri bahwa aku hanya sakit kembung biasa, masuk angin saja ini mah.
  4. Senin siang dianter aa ke RS. UIN SYAHID, poli umum, bu dokter hanya berucap sedikit gangguan pencernaan saja pada perutku. Kejadian yang menurutku memalukan itu, saat pingsan di masjid fatullah UIN. heheee "̮
  5. Selasa sore, makanan yang kumakan kukeluarkan lagi. Ini sudah kesekian kalinya makanan yang kumakan kukeluarkan lagi. Aku tak kuat lagi untuk bertahan, aku harus pulang ke bekasi, ketemu mamapapa. Mataku mulai meleleh, bukan karna sakit yang kurasa tapi karna aku tidak bisa ikut penutupan PPKT hari rabu-nya. Aku mau ikut :'(
  6. Selasa sore pulang ke bekasi dengan mobil berlambang burung biru dianter aa dan sahabatku 'gele'. Di depan mamapapa, aku hanya bisa merintih kesakitan dengan tangis kecilku. Mama yang paling tau aku. Aku ini anak kuat, gagah, tangguh di mata mama. Jadi kalo aku sudah menitikkan air mata itu, sakitnya sudah tidak bisa kutahan lagi.
  7. Selasa malam tiba di UGD RS. Koja Jak-Ut.


Lunglai, lemes, pusing, mual, nyeri, sakit, jadi satu. Saat suster yang tak bisa kulihat jelas wajahnya menyuntikkan jarum ke tangan kananku, aku pingsan seketika diatas kursi roda. Sayup-sayup kudengar teriak kecil rasa takut dan panik papa dan orang-orang disekelilingku. Aku tersadar sudah dengan selang oksigen dihidungku.

Ya Allah sakit ini melumpuhkan kekuatanku.
aku positif sakit liver, terjadi pembengkakan di hati. Dokter yang berinisial O2H itu berucap, sebelum ke liver itu tahapannya, magh-thypes-liver. Kini fungsi liverku meningkat sangat tinggi, normalnya 50, aku 1200. Wajar saja kata dokter kalo setiap makan dikekuarin lagi :'(, mataku menguning, tiap saat mual, nyeri perut yang tak tertahan, suntikan infus berganti-ganti ke tangan kanan-kiriku, selera makanku berkurang, ohhh ampunii hamba yaa Allah.

Ya Allah pertolonganMU memang nyata bagiku.
Maka nikmat Tuhan manakah yang kamu dustakan?
اَلْحَمْدُلِلّهِ
Aku sudah membaik dari sebelumnya.
Sujud syukurku pada-MU yaa Allah yang Maha Penyembuh.

Malam ke-7 sebagai awal baru dalam umur baruku.
Esok pagi usiaku 24 tahun.
Ku ucapkan pada diriku, smoga kedepannya aku bisa menjaga diri dengan baik, aamiin.

***

Thanks to orang-orang tersayang:
- Mamapapa yang slalu menjagaku, spesial buat mama, kecup kening untuknya yang tak pernah mengeluh merawatku mulai dari mengusap lembut perut yang kurasa sakit hingga memandikanku.
- sii ndoet adikku tersayang yang slalu mendo'akanku
- aa tersayang aaeotjeleksatriabajahideungku :") makasiinya dalam hati aja yaa a' ^^
- sahabatku yang baiiiikk bgt 'gele' yang setia nginep di RS. :)
- ka'warieh, susan-sayang, dhea, ess 'sukma', azmi, puji dan heri.
- penghuni dewi sartika (ani,ochalia,ayit,ima,ochana,rully)
- fera dan temen-temen ppkt, bu tutty dan adik2ku di MAN 11 Jakarta
- kelg. besar JCA (cowok2 tampan :p yang menyempatkan diri menjengukku)
- endah, cipi, gina, cimoet, dkk dan do'a dari sahabatku Q-ten, kangen kalian.
- do'a temen-temen kimia 48, makasii yaa semua buat do'anya.
- paa Adi 'dosen yg kami kagumi', makasii bapak do'anya.
- d'Renjer dan pemanisnya 'sahabat2 adik2qu'.
- kelg. besar di perum.vila mahkota indah yang baik bgt dalam hal apapun.
- kelg. besar dari mamapapa, do-a yang slalu ada dari mereka.
- kepsek dan temen mama 'guru' di SMP 231 Jak-Ut
- temen mama di SMP Al-Khairiyah Jak-Ut.
- dan yang taktersebut

Makasii semuanya :')
Semoga kebaikan slalu menyertai dirimu semua,
Aamiin

***

Untuk mama tercinta
Ani sayang mama, maaf untuk smua kata dan sikap yang menyakiti hati mama ...

Untuk papa
Biarpun kata sayang tak terucap, tapi papa slalu di hati Ani ...

Terimakasih yang tak terhingga. Sulit kubayangkan perjuangan mamapapa. Kini usia Ani 24tahun.

Angka yang luar biasa bagiku :')Peluk hangat mamapapa.

GURU


Alhamdulillah, 
sudah satu bulan aku dan teman-teman berada di sekolah MAN 11 Jakarta, tempat dimana aku dan teman-teman PPKT (praktik profesi keguruan terpadu) untuk menimba ilmu, mencari pengalaman baru dalam dunia pendidikan, khususnya menjadikan kami calon guru penerus bangsa. Guru yang . . . . (*insyaAllah guru yang mampu menginspirasi, aamiin ^^) heheee^^


The dream begins with a teacher who believes in you, who tugs and pushes and leads you to the next plateau, sometimes poking you with a sharp stick called "truth."  ~Dan Rather

Mimpi berawal dari seorang guru yang mempercayaimu, yang menarik, mendorong, membawamu ke dataran tinggi, kadang ia menusukmu dengan tombak tajam bernama, “Kebenaran.”


A good teacher is like a candle - it consumes itself to light the way for others.  ~Mustafa Kemal Atatürk, translated from Turkish

Guru yang baik itu ibarat lilin – membakar dirinya sendiri demi menerangi jalan orang lain.

Sujud-ku pada-MU

Yaa Allah ...
Jauhkan dari kata cape, bosan, pusing, stress, bingung, dan semua hal yang membuat kami selalu mengeluh dan mengeluh ...

Yaa Allah ...
mudahkanlah segala urusan kami selama PPKT.

Yaa Allah ...
Berikan kami jalan untuk memberikan citra yang baik disana, sehingga kami bisa meninggalkan sekolah tersebut dengan senyuman bahagia.

Aaminn.


PPKT di MAN 11 Jakarta (Februari - Mei 2012)

Fera Fari'ah (Pend. Fisika)
Rosana (Pend. Biologi)
Fauzan Hanan (Pend. Agama Islam)
Muhammad D Wahidin (Pend. Agama Islam)
Ahmad Marzuki (Pend. Bahasa Inggris)
Mustatiroh (Pend. Bahasa Indonesia)
Chaerani Azizah (Pend. Kimia)


JILBAB oche


20 November 2011

Aku berkutat dengan painting-ku :’)

mauu bikin baju muslim model kain batik modern alias –nyentrik-
Ehh malahh jadinya seperti inii^^

Heheeeeee ^^'
Jilbab?? tetep modis donk^^

 

Alhamdulillah atas nikmat-MU

silahkan dibaca, di klik aja :)