Buscar

tulisan sebelum memejamkan mata untuk sesaat


(Jum’at, 28-05-2010 (11.38 pm)
Malam semakin pekat, waktu terus berjalan, pagi sebentar lagi menampakkan wajahnya, tapi mataku tak kunjung merapat juga. Hal yang sudah biasa bagiku, tidur menjelang pagi sudah menjadi tabiatku. Sulit bagiku untuk merubahnya. Ada saja kegiatan yang membuatku menolak ajakan tidur sahabat-sahabat kecilku (bantal dan guling), yang sedari tadi mencoba merayuku untuk segera mematikan cahaya penerang di kamarku. Mungkin, mereka bosan melihatku terus berkutat dengan aktivitas malamku atau mereka sudah kangen denganku, karena sudah seminggu aku tidak bertemu dengannya.
Malam ini, aku masih berada di depan laptop’ku. Aku masih asyik dengan hasil ketikanku tentang pelajaran Kimia SMU, yang rencananya sedikit demi sedikit akan kumasukan dalam BlogsqU chemistryoche.blogspot.com’. Saat jenuh, sesekali aku masuk ke pintu tetangga sebelah, tepatnya masuk ke dalam jendela facebookku, untuk melihat apakah ada notif baru. Tak ada notif baru untukku, tapii ada sebuah note (kepunyaan salah satu friendku) yang menarik perhatianku. Dengan cepat, aku membukanya. Note itu berjudul ‘PUISI TERAKHIR BJ. HABIBIE UNTUK ALM. IBU AINUN’

Sebenarnya ini bukan tentang kematianmu, bukan itu.
Karena, aku tahu bahwa semua yang ada pasti menjadi tiada pada akhirnya,
dan kematian adalah sesuatu yang pasti,
dan kali ini adalah giliranmu untuk pergi, aku sangat tahu itu.
Tapi yang membuatku tersentak sedemikian hebat,
adalah kenyataan bahwa kematian benar-benar dapat memutuskan kebahagiaan dalam diri
seseorang, sekejap saja, lalu rasanya mampu membuatku menjadi nelangsa setengah mati,
hatiku seperti tak di tempatnya, dan tubuhku serasa kosong melompong, hilang isi.
Kau tahu sayang, rasanya seperti angin yang tiba-tiba hilang berganti kemarau gersang.
Pada airmata yang jatuh kali ini, aku selipkan salam perpisahan panjang,
pada kesetiaan yang telah kau ukir, pada kenangan pahit manis selama kau ada,
aku bukan hendak megeluh, tapi rasanya terlalu sebentar kau disini.
Mereka mengira aku lah kekasih yang baik bagimu sayang,
tanpa mereka sadari, bahwa kaulah yang menjadikan aku kekasih yang baik.
mana mungkin aku setia padahal memang kecenderunganku adalah mendua, tapi kau
ajarkan aku kesetiaan, sehingga aku setia, kau ajarkan aku arti cinta, sehingga aku mampu
mencintaimu seperti ini.
Selamat jalan,
Kau dari-Nya, dan kembali pada-Nya,
kau dulu tiada untukku, dan sekarang kembali tiada.
selamat jalan sayang,
cahaya mataku, penyejuk jiwaku,
selamat jalan,
calon bidadari surgaku ....
BJ.HABIBIE
Seketika saat aku membacanya, mataku ngembeng dan meneteskan airmata. Innalillahi wainna’ilaihi rajiun. Aku segera menulis comment di FB temanku:
T_T
mata chee ngembeng saat membaca tulisan ini,
sungguh tiada yang tahu kapan ajal akan menjemput qTa.
:(Jadii kangen sm alm.mazqU):
pesen chee :
jangan pernah ragu untuk mengungkapkan rasa sayang qTa ke mama, papa, kakak, abang, adik, saudara, teman, sahabat, siapapun dia yang kamu sayangi..
karena Kehilangan seseorang yang qTa sayang sungguh hal yang teramat berat, kenyataan pahit yang harus diterima, karena semua makhluk akan kembali pada yang Maha Kuasa
#untuk Putri : tolong di tag ke chee dund? makasii yaaa ntii
Mudah-mudahan Allah menempatkan alm. Ibu Ainun pada tempat yang mulia. Mudah-mudahan bpk. Habibie dan keluarga diberikan kekuatan dan kesabaran, amin.
Yaa Robb, sungguh hanya kepada Engkau hamba memohon. Jadikanlah hamba sebagai penghuni surgaMU, hamba takut akan siksa nerakaMU. Yaa Robb, tuntun hamba ke jalan lurusMU, hamba takut salah melangkah. Yaa Robb, hamba mohon dengan sangat, jangan biarkan hamba lalai atas perintahMU, hamba takut akan hari PembalasanMU. Yaa Robb mohon maaf atas semua khilafku, atas dosa-dosa hamba yang sudah menggunung, hamba mohon ampuunnn Yaa Robb. Hanya kepada Engkau hamba memohon dan meminta. Yaa Robb, kumpulkan hamba dengan alm.maz Luthfie dan keluarga tercintaku dalam JannahMU, amin . . .
Tulisan Bpk. Habibie membuatku kembali mengingat akan alm. Maz’ku tersayang. Aku merindukannya. Semakin hari rinduku terus bertambah, sedikit pun tak akan pernah berkurang. Kehilangannya dalam kehidupanku, membuatku merasakan kesedihan yang hampir membuatku tak berdaya. Perlahan aku mencoba untuk melepasnya. Aku ikhlas maz kembali kepadaMU yaa Robb. Aku yakin maz bahagia di alam sana. Keyakinan ini membuatku semangat menatap hari esok.
Terakhir sebelum aku menutup semua jendela kamar mozila firefox yang masih terpampang di sudut bawah layar windows’ku. Aku mencoba merenung. Aku ingin memberikan sebuah puisi buatanku untuk alm. Maz’ku tersayang.
Dear msz’ku tersayang
Hanya dengan mengingatmu
Butiran kecil di sudut mataku mengalir
Sungguh aku merindukanmu
Di setiap kesendirianku
Aku selalu mengingatmu
Rinduku terus bertambah
Yaa Robb,
Hamba mencintaiMU
Yaa Robb,
Hamba merindukan makhluk ciptaanMU
Yaa Robb,
Mohon dengan sangat,
Jadikan rasa rinduku sebagai jalan menuju JannahMU,
Amin

0 komentar:

Posting Komentar

 

Alhamdulillah atas nikmat-MU

silahkan dibaca, di klik aja :)